Kamis, 15 November 2012 1 komentar

Dariku... (Part 2)

Sekarang aku bisa menjawab semuanya. Sesungguhnya tidak ada alasan mengapa aku memilih kedokteran atau mengapa aku memilih Bandung. Tidak lain adalah tidak bukan karena kecintaanku akan bidang ini. Aku cinta belajar semua ilmu-ilmu yang rumit ini. Tidak sabar rasanya untuk cepat-cepat menjadi dokter dan mengabdikan ilmu yang kudapat. Dan bandung juga memberikanku perasaan cinta yang sangat indah. Cinta akan daerahnya, akan budayanya, akan manusianya, akan bahasanya, akan makanannya. Sulit bagiku untuk tidak jatuh cinta akan kota ini. Dan aku tidak tahu kenapa. Seperti katamu, itu  lah yang disebut cinta.

Bagiku cinta tumbuh secara alami. 
Tanpa bibit yang perlu kau tanam, tanpa perlu pupuk untuk menumbuhkannya..
Dia hanya perlu tanah yang bagus. Tempat yang tepat untuk dia tinggali dan Ia akan tumbuh dengan cepat..
Seperti itulah cinta.
Kau bahkan tidak tahu kalau ia datang. Berakar dan bertumbuh.
Dan kau baru akan tahu, saat dia mulai tumbuh besar dan besar. 
Dan kau bisa memetik buahnya, merasakannya.
Itulah cinta bagiku..

Disini aku tetap memegang janjiku kok. Kau pasti akan heran kalau bertemu denganku. Aku sudah berubah. Aku yang dulunya anak SMA yang urakan, sekarang harus berpakaian luar biasa rapi ke kampus. Tas milikku yang isinya hanya satu buku serbaguna, sekarang dijejali buku-buku tebal dan rumit. Semua aku lakukan dengat senang hati. Hari-hari yang sibuk juga aku hadapi dengan semangat yang tidak pernah habis. Ya karena aku cinta itu. 

Kita mungkin tidak bisa bertemu seperti dulu lagi. tapi percayalah, kalau ada hal yang paling ingin kulakukan sekarang, maka bertemu denganmu adalah jawabnnya. Rindu rasanya mendengar suaramu, melihat tawamu, malihat tangismu, semangatmu, semua yang ada padamu. Dan aku hanya ingin kau tetap yakin dan percaya, aku pasti kembali. Aku pasti datang lagi ketempatmu. Dan aku akan bercerita semua hal yang aku jalani, semua hal yang aku lewati tanpamu. Cerita perjuangan-perjuangan yang harus aku lewati, kisah-kisah kehidupanku yang sungguh akan membuatmu terheran-heran akan aku ceritakan kepadamu. 

Dan yang pasti akan kutunjukkan kepingan-kepingan indah puzzle yang saat ini sedang aku kumpulkan kepadamu. 
Karen aku tahu, kau menyukai segala sesuatu tentang diriku..
Aku Janji...

                                                              *******

Bukit belakang asrama temanku yang baik, cerita ini untukmu kawan..
Rindu sekali mendengar tawamu dalam setiap desiran anginmu, tangismu saat hujan datang.
Sungguh aku rindu..
Soposurungku...


I go to the hill...
when my heart is lonely..
I know I will hear
what I've heard before..
My heart will be blessed..
with the sound of music...
And I'll sing once more..



Nb: 
1. Terima kasih untuk Asrama YASOP, Soposurung yang sudah membinaku sampai aku bisa seperti ini.
2, Terima kasih untuk FK UNPAD dan Jatinangor, ayo kita cari potongan puzzle yang lebih dan lebih indah lagi.
3. Buat Abi yang udah mau baca cerita ini untuk pertama kali... hehe
4. Dan untukmu, kalau kau baca ini. Terima kasih...


0 komentar

Untukmu... (Part 1)

Aku masih ingat saat SMA dulu. Di belakang kelas, aku pernah cerita ke kamu kalau aku bisa masuk ke perguruan tinggi negeri, aku janji mau berusaha lebih keras dan merubah sifat-sifat aku yang kurang baik. Aku mau mengubah pandangan orang kepadaku yang hanyalah seorang anak yang nakal dan malas belajar. Kehidupanku semasa SMA bisa dibilang sangat tidak baik. Hidupku terasa begitu nyaman dan tenag. Bagiku sekolah hanyalah langkah-langkah kecil untukku bisa mencapai dan mendapatkan apa yang aku inginkan. Termasuk jadi mahasiswa. Jadilah aku masuk ke sekolah kita. Sekolah berasrama yang awalnya sangat tidak kuinginkan. Karena ya..kau sendiri pasti tahu bagaimana sifatku yang tidak mau diperintaha taupun diatur. Bukankah pernah kukatakan kepadamu, mahasiswa bukanlah cita-cita yang paling aku inginkan. Tapi bisa hidup berdua saja denganmu. Ya... bersama Tuhan pastinya dan kalau kau mau bersama beberapa orang anak-anak yang akan menemani masa tua kita. Bersamamu dimana aku bisa bebas menceritakan semuanya karena aku tahu, kau tidak pernah menolak untuk mendengarkan cerita-ceritaku, tidak pernah menghindar saat aku memintamu menemuiku, bahkan tidak pernah marah saat aku harus mengucapkan kata-kata yang mungkin menyakiti hatimu. Sungguh aku sangat bahagia bisa memilikimu.

Kamu adalah penghibur, malaikat, sahabat bagiku. 
Setiap aku bertemu denganmu dan melihatmu, jauh didalam hatiku aku selalu bersyukur bisa menemuimu, bisa mengenalmu, bisa berbicara dan berbagi kisah hidupku denganmu. 
Sungguh anugerah luar biasa bisa melihatmu.

Dulu aku juga pernah cerita, aku mau memilih kedokteran sebagai tempatku melanjutkan mencari potongan keping-keping puzzle kehidupanku yang sedang aku coba susun sebaik mungkin. Saat itu aku tidak bisa memberikanmu alasan yang jelas kenapa aku memilih kedokteran, dan kau hanya bisa tertawa mendengarku sambil menatapku sinis seolah menunjukkan keraguanmu atas kesombonganku. Saat aku berkata juga kalau aku memilih bandung karena aku yakin tempat itu adalah tujuanku yang tepat, tawamu semakin keras sambil mengatakan keherananmu kepadaku. 

"Aku heran kau mau melanjut ke kedokteran. Tapi okelah, orang bodoh juga bisa bermimpi. Tapi kau bilang kau mau kuliah di Bandung? Apa kau gila? Sudah ambil USU saja!!"

                                    *******

Kita sudah bersama selama 4 tahun. Bukan waktu yang sebentar tapi belum bisa dibilang lama. Semenjak pertama aku melihatmu, kau tidak pernah berubah sedikitpun. Tetap dengan kesederhanaanmu, kepolosanmu, ketegaranmu, kebaikanmu dan kesabaranmu menghadapiku selama 3 tahun kehidupan kita bersama. Kau sosok yang sangat pintar. Kau mampu memberikan jawaban atas setiap pertanyaanku. Sedangkan aku, aku hanyalah anak malas, anak bermasalah yang hanya mampu tidur saja disekolah, bagiku guru bukan siapa-siapa, melanggar peraturan menjadi makananku sehari-hari. Aku bukanlah siswa yang baik. Aku hanya selalu menjadi beban bagi siapapun yang menemuiku.

"Mimpi tidak bisa ditentukan oleh siapapun, 
tidak bisa dibatasi oleh apapun, tidak oleh langit, tidak oleh dasar lautan yang dalam.
Kematian satu-satunya hal yang bisa memisahkanmu dari mimpimu.
Jadi jangan takut bermimpi. 
Mimpimu tidak berbatas bintang dilangit.
Batasnya adalah dirimu sendiri. 
Saat kau berhenti bermimpi, batasan mimpimu sudah kau capai.
Jadi jangan berhenti bermimpi..."

Tapi apakah kau ingat cerita kita tepat sehari sebelum UJian Nasional?. Aku bercerita tentang keberuntungan yang kudapat saat aku bisa masuk ke kelas akselerasi walau akhirnya kulepas demi masuk asrama - tapi jadi keputusan yang paling kusyukuri karena aku bisa bertemu denganmu - dan keberuntungan - keberuntungan lain yang terus kuterima termasuk nilai-nilaiku yang bisa masuk jajaran bintang kelas padahal kau tahun betapa malasnya aku belajar, nilai ujian-ujian yang pas-pasan terutama Fisika dan Kimia yang melihat kertas ujiannya saja aku tidak mau. Termasuk saat Ujian Nasional. Tapi aku tidak pernah mencontek, ingat itu.

Hingga tibalah hari itu. Hari dimana datang pengumuman mengenai seleksi undangan. Saat aku datang kepadamu dan meberitahukan kabar ini, dengat semangat kau menganjurkanku untuk mengikutinya. Berbeda 180 derajat saat dulu kau tertawa saat mendengar keinginanku. Saat itu sungguh aku berpikir betapa berharganya dirimu bagiku. Aku sendiri masih ragu, apa mungkin dengan nilai pas-pasan itu aku bisa lulus. Kau bilang "PASTI" dan aku pun mengikuti seleksinya... Untukmu... Kalau kau masih ingat, aku mendaftar tanpa memberitahu orangtuaku karena takut mengecewakan mereka. Dengan uang sakuku sendiri aku mendaftar dan memilih pilihan seperti yang dulu kuceritakan kepadamu. Kau datang dan menyemangatiku. Sungguh mulia hatimu.
     
                                                       *******
Bagiku biologi bukanlah pelajaran yang mudah. Matematika adalah jodohku seperti kataku bangga saat kita duduk berdua saja sore saat gerimis kala itu.  Namun aku masih belum tau kenapa aku tidak memilih menjadi guru matematika dan malahan memilih kedokteran. Aku sendiri masih belum bisa memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Hari itu, malam itu, saat pengumuman hasil seleksi undangan diumumkan dan aku lulus. Ya lulus, dan bukan sekedar lulus. Lulus ke fakultas Kedokteran . Bukan cuma itu, di Bandung. Dua mimpiku lagi-lagi dijawab Tuhan dan aku yakin itu keberuntungan.  Orang pertama yang kuhubungi adalah kau, bukan orang tuamu. Dan kau langsung menangis membuatku tidak mengerti. Air matamu, air matakebahagiaanmuatas diriku, bagiku lebih dari apapun yang aku inginkan di dunia ini sebagai hadiah atas kelulusanku. Dan saat aku mengatakan aku harus ke Bandung, yang artinya kita harus berpisah, kau bukannya sedih malah merasa gembira dan bersemangat untuk persiapan kepergianku. Sungguh aku bingung. Siapa kau ini sebenarnya.







Kamis, 25 Oktober 2012 0 komentar

Satu?

Cara untuk bisa lewat ini semua cuma satu...



 ---IKHLAS---
Sabtu, 25 Agustus 2012 0 komentar

Selamat Ulang Tahun

From many birthday song, you choose Dewi Lestari's one for my birthday today.

Well, you are right indeed, this song describe us so much now.

Thank you...


Ribuan detik kuhabisi
Jalanan lengang kutentang
Oh, gelapnya, tiada yang buka
Adakah dunia mengerti?

Miliaran panah jarak kita
Tak jua tumbuh sayapku
Satu-satunya cara yang ada
Gelombang tuk ku bicara

Tahanlah, wahai Waktu
Ada "Selamat ulang tahun"
Yang harus tiba tepat waktunya
Untuk dia yang terjaga menantiku

Tengah malamnya lewat sudah
Tiada kejutan tersisa
Aku terlunta, tanpa sarana
Saluran tuk ku bicara

Jangan berjalan, Waktu
Ada "Selamat ulang tahun"
Yang harus tiba tepat waktunya
Semoga dia masih ada menantiku

Mundurlah, wahai Waktu
Ada "Selamat ulang tahun"
Yang tertahan tuk kuucapkan
Yang harusnya tiba tepat waktunya
Dan rasa cinta yang s'lalu membara
Untuk dia yang terjaga
Menantik


Happy 19th birthday my self



"... Aku tidak tahu kemalangan jenis apa yang menimpa kamu, tapi aku ingin percaya ada insiden yang cukup dahsyat di dunia serba selular ini hingga kamu tidak bisa menghubungiku. Mungkinkah matahari lupa ingatan, lalu keasyikan terbenam atau terlambat terbit? Bahkan kiamat pun hanya berbicara soal arah yang terbalik, bukan soal perubahan jadwal."



Senin, 13 Agustus 2012 0 komentar

Good memories, warm heart...

Sigh..

Menjelang pulang ke Bandung perasaan saya malah jadi campur aduk. Bahagia sih tau kalau akan kembali beraktivitas lagi. Excited karena akhirnya hidup sendiri lagi. Indekost, kuliah lagi yang pastinya padat banget, segudang kegiatan yang udah nunggu-nunggu buat dijalanin. Gak sabar buat mulai semuanya.

Tapi rasa sedih mulai muncul juga pelan-pelan mengingat akan meninggalkan rumah. Saya kira saya sudah cukup kuat untuk bisa ninggalkan rumah. Setahun ini saya belum pernah pulang sama sekali ke rumah dan itu yang membuat rasa kangen yang menumpuk menunggu untuk dihabiskan dirumah. Sebulan ternyata belum cukup bagi saya untuk mengikis habis rasa rindu itu. Ini membuat sangat berat rasanya untuk pergi dari kampung halaman dan kembali ke Bandung buat cita-cita saya.

Kalau melihat setahun ke belakang, saya selalu bilang ke teman-teman sefakultas "nggak kok, belum kangen.Justru karena jarang pulang jadi gak kangen. Kalau sering-sering ketemu malah makin kangen dan pengen pulang". Filosofi ini saya bilang bukan main-main.Pengalaman hidup 3 tahun di asrama menjadi acuan saya. Saya yang notabene rumahnya dekat dengan asrama dan frekwensi pulangnya lebih banyak dari teman-teman yang lain yang berasal dari Nias, Pekanbaru atau Jakarta malahan membuat saya ingin terus "pulang dari asrama" karena merasa waktu dan jarak yang dibutuhkan sangan sedikit. (Pulang dalam arti berkunjung. Asrama is my home for those 3 years and I love my home). Jadilah saya setahun menjadi "kuncen" Bale kata temen-temen. Jarang pulang, jarang keluar dari bale. Kalaupun ada libur atau waktu kosong, saya lebih memilih untuk tetap di bale daripada jalan-jalan keluar. Lebih memilih tiduran daripada main. Yang saya tidak tahu ternyata rasa rindu itu wal;au gak muncul tapi tetap ada dan menumpuk menjadi banyak.

Tibalah waktu saya pulang kampung, sampai di Medan, saya seperti orang gila yang sudah lama tidak ketemu dengan makanan. Begitu saya sampai, yang saya cari-cari langsung makanan khas daerah saya. Bukan keluarga. Hahaha.... Jadilah saya makan lagi BPK (B*** Panggang Karo), arsik, saksang dengan gilanya karena sudah setahun tidak makan makanan itu. Ini berefek dengan tubuh saya yang sepertinya berbanding terbalik dengan kegiatan dan pergerakan saya. Alhasil membesarlah perut dan tubuh oleh timbunan lemak. Tapi ya sudahlah, buat persediaan setahun pikir saya.

Keluarga menjadi hal kedua yang saya sangat rindukan. Dalam hal ini keluarga saya ada 2:

1. Keluarga Kandung

Pulang kerumah bagi banyak orang menjadi hal yang sangat ditunggu-tunggu. Rindu akan runangan-ruangan yang ada dirumah, rindu kamar sendiri, rindu dapur bahkan rindu kamar mandi mungkin menjadi alasan banyak orang untuk cepat-cepat kembali ke rumah. Tapi tidak dengan saya. Saya pulang ke rumah yang sama sekali asing bagi saya. Well, tidak asing sekali memang karena saya sudah pernah datang ke rumah ini. Tapi karena keluarga saya pindah kerumah itu saya pun pulang ke rumah baru yang saya tidak kenal bagian dalamnya sama-sekali. Awalnya saya merasa asing.Namun semakin lama, rumah itu semakin terasa akrab dan biasa. Namun malah membuat saya betah dan tidak mau pulang. Kalau dengan anggota keluarga pastinya semua orang tau bagaimana rasanya bertemu dengan keluarga setelah lama berpisah. Demikian juga saya. menghabiskan waktu seefisien mungkin dengan mereka.Nah, sebulan masih terasa kurang dengan mereka. hiks..hiks...

2. Keluargaku YAYASAN SOPOSURUNG

Keluarga yang ini bisa dibilang keluarga 1 1/2 saya. Tidak bisa dibilang keluarga kandung, tapi bukan keluarga kedua saya, mereka kaluarga satu setengah saya. Keluarga yang banyak mengajari saya selama 3 tahun saya di asrama. 3 tahun tapi saya mendapat 79 saudara seangkatan dan lebih dari 800 saudara beda angkatan. Bertepatan dengan reuni 2 dekade Yayasan Soposurung, kami semua berkumpul bersama di asrama untuk merayakannya. Dan kerinduan saya terobati. Namun masih ada kerinduan yang belum terobati yaitu kepada ASRAMA YAYASAN SOPOSURUNG nya sendiri. Rumah saya selama 3 tahun yang selalu membuat saya merinding setiap melewatinya setelah kelaur dari asrama. Saya harus bilang, saya sangat rindu akan asrama dan semua kenangan-kenangan yang pernah ada selama di asrama dulu. Kalau saya ke asrama, tubuh saya seakan bekerja sama dengan sel-sel di otak saya untuk memunculkan reaksi yang membuat saya tidak ingin pulang dan teringat dengan semua kehidupan saya ketika masih di asrama. Sampai sekarang saya masih berat sekali untuk meninggalkan asrama untuk kembali ke Bandung.

Hari ini saya berkunjung lagi ke Soposurung untuk mengantarkan keperluan adik saya yang kebetulan menjadi siswa disana juga. Berjumpa dengan adik saya yang masih kelas 1 dan karantina menjadi hadiah istimewa bagi saya. Saya akan pergi lagi selama setahun yang artinya kami baru bisa bertemu lagi tahun depan. Dia menangis, saya gak tau mau ngapain akhirnya malah memarahi dia sambil bilang kalau dia gak boleh nangis. Hahaha what a bad brother I am..

Well, sampai ketemu tahun depan rumah satu setengah dan saudara-saudara satu setengah ku, you will always be in my heart forever. Selamat berjuang ya Silvi, nothing to be cried about, karena kita tetap abang-adik kan, berpisah 10 tahun juga kita tetap abang - adik dan nanti pasti ketemu lagi.. Tetap semangat..

Terima kasih adik-adik kelas 3 yang sudah menemain saya seharian ini di sekolah, Zulkarnaen, Kapas, Ivry so proud of you guys, terlebih CIRENG, kita udah cerita banyak, will miss you so much sister...

Yang terakhir ialah sahabat-sahabat lama saya waktu zaman SMP, Ira, Radot, Saroha, Tonggus, Tina, Ani, Irawati dan banyak lagi, well so many memory that we have had guys, and It will keep remain in my heart and mind. See you next year with another reunion, another crazy days with all of you. Recalling back past memories memang gak pernah habis kan.. Saya akan tetap ingat nama unik dari kalian Maribak Panjaitan (astinya Jahitan yang terkoyak. Dalam hal ini digunakan sebagai nama seseorang).

Seperti yang saya bilang ke adik saya, nothing to be cried at, or nothing to be regret, 'coz time will pass by but memories still remain. Sweet and good memories will never dies and stay in our heart and make our heart warmer.

I'M READY FOR THE NEXT YEAR IN MEDICAL FACULTY OF PADJADJARAN UNIVERSITY!!!


Senin, 06 Agustus 2012 0 komentar

Rute Angkot

 Well, after a long time there, I even don't know this quite well,

Rute Transportasi Umum Menuju Kampus Unpad Jatinangor

Menjelang pelaksanaan registrasi bagi calon mahasiswa baru Unpad, kami menyajikan rute transportasi umum menuju Kampus Unpad dari sejumlah pintu masuk kota Bandung. Semoga bermanfaat.
Dari Terminal Bis Leuwi Panjang:
Bis Damri Elang- Jatinangor
Rute: Rajawali-Garuda-Sudirman-Soekarno Hatta-Cibiru. Lanjut kendaraan lain (angkot / bus menuju Jatinangor).
Bis Damri Elang-Jatinangor (via Tol)
Rute: Rajawali-Garuda-Sudirman-Soekarno Hatta- Terminal Bis Leuwi Panjang-Soekarno Hatta-Mohammad Toha-Tol Purbaleunyi-Cileunyi-Jatinangor
Dari Kampus Unpad Jl. Dipati Ukur:
Bis Damri Dipati Ukur- Jatinangor – Via tol
Rute: Dipati Ukur- Supratman- Laswi- Pelajar Pejuang-BKR-Mohammad Toha- Tol Purbaleunyi- Cileunyi- Jatinangor
Dari Terminal Angkot Kebon Kelapa:
Bis Damri Kebon Kelapa – Tanjung Sari
Rute: Kebon Kelapa-Pungkur-Karapitan-Lauk Mas-Buah Batu-Banteng-Gajah-Buah Batu-By Pass Soekarno Hatta-Cibiru-Cileunyi–Jatinangor
Dari Terminal Bis Cicaheum:
Bis Bandung-Kuningan, Bandung-Cirebon, Bandung-Indramayu
Rute: Terminal Cicaheum-Jend. AH. Nasution-Ujungberung-Cibiru-Cinunuk-Cileunyi-Jatinangor-Sumedang-Kuningan/Indramayu
Angkutan Kota (Angkot): Cicaheum-Cileunyi
Rute: Terminal Cicaheum- Jend. AH. Nasution-Ujung Berung-Cibiru-Cinunuk-Terminal Cileunyi, dilanjutkan dengan Angkot Jurusan Cileunyi-Sumedang, turun di depan Kampus Unpad.
Dari Stasiun Kereta Api Kebon Kawung:
Angkutan Kota (angkot) St.Hall – Gedebage turun di By Pass (Jl. Soekarno Hatta). Lanjutkan dengan naik Bis Damri Kebon Kelapa-Tanjung Sari turun di Jatinangor. Atau, naik angkot Elang-Cicadas hingga ke Jln. Elang, lanjutkan dengan Bis Damri Elang-Jatinangor.
Dari Bandara Husein Sastranegara:
Tidak ada angkutan umum langsung kecuali taksi untuk keluar dari bandara. Bila tidak menggunakan taksi, kita dapat berjalan kaki terlebih dahulu hingga pertigaan jalan menuju bandara dan Jalan Lintas Husein. Dari pertigaan tersebut, anda dapat menggunakan angkot lintas Husein (berwarna biru muda) hingga ke pertigaan Jalan Pajajaran (Patung/Gerbang). Dari Jalan Pajajaran, anda bisa naik angkot Elang-Cicadas (di seberang patung) hingga ke Jalan Elang, dilanjutkan dengan menggunakan bis Damri Elang-Jatinangor.
Alternatif lain, dari Jalan Pajajaran, naik angkot Ciroyom-Ciburial atau angkot Ciburial-Cicaheum hingga Jalan Dipati Ukur, dilanjutkan dengan menggunakan Bis Damri Dipati Ukur-Jatinangor.
Dari Cimahi:
Bis Explore (Rute: Rute: Cimahi – Baros – Akses Tol Baros – Tol Purbaleunyi – Cileunyi – Raya Jatinangor – Jatinangor
Dari Pintu Tol Cileunyi:
Angkot Cileunyi-Sumedang, turun di depan gerbang lama Unpad.
Travel:
Dari Bandara Soekarno Hatta atau Bandara Halim Perdanakusumah: Kurnia Travel (081321314229)
Dari Bandung (Balubur Town Square)-Jatinangor: Arnes Shuttle
Pool Balubur Town Square (BALTOS) Tamansari Bandung
Blok Dasar 1,0 No. 2
Telpon: 0858.6000.3868, 0821.2112.1293, 022.933.636.79
Pool Jatinangor:
Jl. Raya Jatinangor 190 Desa Cikeruh (sebelum perempatan sayang)
Telpon: 0858.6000.3686, 0821.2112.1239, 022.933.636.97
Rute: [Pool Balubur Town Square] – Pasteur – Tol Padaleunyi – Cileunyi – Jatinangor – [Pool Jatinangor Dekat Pertigaan Sayang]
Dari Jakarta, Tangerang Selatan: Umbara Travel (via Jati Asih, Jati Warna, Pasar Rebo, Pasar Minggu, Cilandak, Fatmawati, Lebak Bulus) Tlp. 021-49005477, 022-61049333
Untuk angkot di Bandung, beberapa trayek beroperasi 24 jam. Sementara di Jatinangor, hanya trayek angkot dengan jurusan Cileunyi-Sumedang yang beroperasi 24 jam. Namun, di beberapa wilayah, ojek juga beroperasi selama 24 jam.
Setelah tiba di Kampus Unpad Jatinangor, anda bisa naik bus dan angkot gratis yang disediakan oleh Unpad, biasanya angkot tersebut mangkal di gerbang Unpad. Selain itu ada pula ojek yang mangkal di beberapa tempat di sekitar Unpad, antara lain, di pangkalan Damri, gerbang lama Unpad dan di beberapa fakultas.
Kamis, 02 Agustus 2012 0 komentar

If only you know this...


Will you find a true love
If you search it inside me?

If you want a perfect attention,
I can't give it,
since I'm not that man that can always take care of you.

If you looking for unselfishly love
I can't give it,
But believe me, I'm trying now.

If you feel that you are being ignored
Believe me
all my mind think about you

If you want me to be beside you always,
I can't
I'm walking in my dream path to be reached which means far away from you

If you feel that I am mean, liar or stupid upon you
I am.
And it depends on you to accept me as I am or not

Above of all this,
Believe me
Love isn't matter of being perfect in every side of it's aspect.

But completing the unbalanced, repair the broken,
bring back the bad side to the good one, reminding each other

That's what LOVE means.
And I'm learning all of them now toward you.

Beleive me, I am trying.

0 komentar

----

This night I recalling again the memory when I started this blog a year ago. Last year, there was a promise that I want to put one post every week at least to this blog to make this blog A REAL BLOG. But in the way I come today, this promise have been forgotten and this blog become really seems forgotten. 

Indeed, I still write so many story, but only few are posted here. So this night I "RECALLING" and "RECYCLING" some of them and try to post it here. So don't wonder if you find a post that dated today but the event have been ended a month ago. There is no word of "late" for writing. Isn't it?
0 komentar

Masih maukah kau bermimpi? Part #1

Well, this is my really first story that I want to share with you in this blog, because I like this story very much so I decide to post this. Well, this is not a new story made by me, tapi baru erani saya posting sekarang. Hope you enjoy it guys..  
Gimana mau bermimpi buat kuliah di FK San!, berpikiran buat kuliah aja susah. Apa mau aku nyusahin mamak sama bapak, bisa SMA aja udah syukur. Kasihan bapak San, bapak cuma guru SD, belum lagi adik-adikku semuanya masih sekolah. Kalau aku anak tunggal sih, ya bisa aja kuliah, ini aku anak sulung, adikku masih ada 4, gimana caranya? mau kuliah di FK lagi, huh mimpi kali ya San aku bisa kuliah disana....
Kata-kata itu terngiang lagi di telingaku, memori 10 tahun yang lalu di hari kelulusan SMA. Bukannya ikut acara perpisahan, kami malah menghabiskan waktu berbagi cerita terakhir kami sebelum berpisah.

Rotua, namanya yang khas itu membuat siapapun tahu dia berasal dari suku mana. Sifatnya yang keras kepala benar-benar masih teringat jelas di kepalaku. Di asrama dulu dia menjadi salah satu tonggak keberlangsungan angkatan kami. Kalau dia gak ada pasti angkatan kami vakum. Siapa lagi yang rela tidur malam melebihi jadwal normal cuma buat ngarang yel-yel buat ligos besok atau menjahit kain-kain bekas buat dijadikan pohon natal hanya untuk dipajang dan diikutkan di perlombaan pesan natal sekolah. Siapa lagi yang mau membangunkan teman-teman siswi jam setengah dua belas malam hanya untuk mengucapkan ucapan selamat ulang tahun ke salah seorang pamong di guest house? Cuma dia orang yang mau repot-repot seperti itu. Bisa dibilang perhatiannya ke angkatan sangat lebih bila dibandingkan denganku. Tapi itulah yang membuat aku selalu ingat dengannya. Rotua, teman baikku semasa SMA. Bisa dibilang dengan dialah aku lebih dekat dibandingkan siapapun di asrama yang notabene mengharuskan hidup bersama-sama setiap harinya.

Asrama tempat kami tinggal adalah sebuah asrama militer di kaki bukit di daerah Balige, Toba Samosir, sekitar 5 jam dari medan dengan perjalanan menggunakan mobil. Asrama berbasis semi militer yang mengharuskan kami hidup dibawah aturan yang disusun sedemikian rupa dan bisa dibilang ,untuk ukuran anak SMA yang seharusnya sedang mencari jati diri, cukup mengekang. bangun pagi pukul 4.30 dan dilanjutkan dengan senam pagi, mandi pagi (--Jangan harap ada kamar mandi pribadi dengan fasilitas air panas dan WC duduk. Kami mandi bersama. Untuk siswa 48 orang satu kamar mandi bersama--). Setelah itu dilanjutkan dengan kegiatan normalnya anak sekolahan berlanjut sampai harus tidur pukul 11 malam. Bisa dibilang, hidup kami sangatlah monoton kalau dilihat dari segi kegiatannya. Namun asrama ini juga sudah mengenalkanku dengan 80 orang baru yang menjadi saudaraku. Ya, saat kami dikukuhkan dan mengucapkan janji kami di depan semua orang tua dan para undangan, saat itu jugalah kami diikatkan menjadi sebuah keluarga. Ya keluarga baru yang di asramaku disebut sebagai teman seangkatan. Dan Rotua lah salah satunya. Masih ingat betul aku dulu anak dengan postur tubuh kecil namun suara besar itu. Ya, dibarisan saja dia harus puas ada diurutan ke 11. Terakhir kali kuingat dikelas 3, ia naik ke urutan 8. Hmm, seems this litle girl has grown up.

----------

"dr. San, jadi balik kampung ayeuna?", tanya salah seorang perawat di tempatku bekerja.

"Muhun ibu, tiketnya udah dapat kemaren. Berangkat malam ini, jam 10 an lah.. Lumayan bu ada libur seminggu bertepaan dengan reuni sekolah saya, udah rindu sama teman-teman sekolah dulu." jawabku semangat.

"ati-ati ya cep."

"Nuhun ibu, saya balik dulu ya bu.. Punten.."

"mangga..cep..mangga"

Sepulangnya dari tempatku bekerja, aku langsung bergegas menuju bandara. Pesawat akan lepas landas setengah jam lagi. Jadi masih cukup banyak waktu bagiku untuk bersiap-siap. Kepulangan kali ini sungguh istimewa bagiku, bukan hanya karena aku akan kembali ke rumah orang tuaku, tapi juga karena liburan kali ini bertepatan dengan reuni SMA tepatnya asrama tempat tinggalku dulu itu. Tak sabar rasanya untuk bertemu dengan 79 saudara-saudara ku yang lain. Bagaimana keadaan mereka semua ya, terakhir bertemu dengan mereka semua kira-kira 5 tahun yang lalu di acara pernikahan salah seorang teman seangkatanku di Medan. Itupun tidak lengkap karena bertepatan dengan hari kerja. Aku sendiri baru saja menyelesaikan kuliahku dan mendapat gelar dokter. Setelah itu aku harus mengabdi kepada negara selama kurang lebih 3 tahun di daerah Maluku. Jadi sudah lama sekali rasanya berpisah dengan mereka semua. Yang menjadi pikiran utamaku tentu saja teman baikku itu, Rotua, 5 tahun yang lalu juga dia tidak datang karena harus bekerja. Rotua akhirnya memilih kuliah di fakultas sastra di salah satu perguruan tinggi di Medan. Namun akhirnya ia harus berhenti kuliah menginjak semester 3, lagi-lagi karena masalah biaya. Kami semua sudah berjanji untuk membantu biaya kuliahnya. Namun bukan Rotua namanya kalau tidak keras kepala mengatakan bahwa dia akan kerja dulu sampai dapat uang kuliah baru kuliah lagi. Setelah kejadian itu, Rotua bagai hilang ditelan bumi. Tidak ada satupun yang tahu bagaimana kabarnya, dia tinggal dimana, nomor HP nya pun tidak. Ya, mungkin bisa ditanya melalui orang tuanya, namun kami semua terlalu sibuk mengejar impian kami masing-masing dibandingkan mengurus teman kami yang satu itu. 

"Dimana kau teman...." kataku dalam hati

Sambil membaca majalah yang kubawa dari rumah tadi, aku duduk di kursi pesawat menunggu keberangkatan. Disebelahku duduk seorang perempuan dengan anak laki-lakinya yang kira-kira berusia 3 tahun. Usia perempuan ini kira-kira seumuran denganku. Tapi bukan urusanku, kataku kembali sibuk dengan majalahku. 

Akhirnya pesawat pun lepas landas, excited sekali rasanya membayangkan sebentar lagi aku akan kembali ke tanah kelahiranku, tanah perjuanganku hingga bisa menjadi seperti sekarang. Kucoba untuk beristirahat selama di perjalanan. Maklum, lembur di bagian gawat darurat selama beberapa hari benar-benar menyita waktu tidurku sehingga waktu luang seperti ini benar-benar menjadi momen yang sangat berharga bagiku. Tapi keberadaan anak kecil di samping ini benar-benar mengusik ketenanganku. Ceria sekali anak ini pikirku. Tapi ya sudahlah, yang kubutuhkan sekarang adalah istirahat agar fit di acara nanti. 

Aku tersenyum ke ibu anak itu sambil berkata "anaknya sehat ya bu.." 

" Iya pak, memang dia hiperaktif sekali, saya sendiri bingung mendiamkannya"

"Gapapa bu, yang penting sehat", balasku

setelah itu akupun tertidur sepanjang perjalanan sampai di bandara Polonia, Medan.

                                                     ---------
"Wihh, udah kaya kau sekarang ya San, liat dulu pakaian kau itu, cocok kali memang kau jadi dokter", canda temanku Dwi di salah satu rumah makan khas Medan yang kami kunjungi.

"Hehe biasa aja lah, memang udah kayak gini kan dari dulu gak ada yang berubah, Kau lah liat perutmu itu udah menyebar kemana-mana. Persis kayak yang hamil 6 bulan kau. Gag takut hipertensi apa?", kataku

"Serem lah pak dokter ini, bicaranya pun udah hipertrensi. Orang awam kayak kita gak ngerti pak dokter", balas Kris yang juga seorang dokter sambil tertawa.

"Ah sudahlah, yang penting hidup bisa enak dan nyaman, keluarga di rumah bagus, anak-anak sekolahnya bagus, kerja pun bagus, orang tua di kampung senang. Lengkap semua itu. Kau sendiri gimana San, kapan kau nikah. Udah mapan, dokter lagi. Kurang apa kau ini, semua orang pengen punya menantu dokter"

"Hahaha, mungkin belum ketemu mertua yang mau punya menantu kayak aku Dwi. Tenang saja, aku suka kok hidup seperti ini", elakku.

Bukan pertama kali aku ditanyai pertanyaan seperti ini. Banyak orang mengharapkanku sudah mulai menyusun masa depanku dan membentuk suatu keluarga kecil. Namun jujur saja pikiran tentang itu belum pernah sekalipun terbersit di otakku. Mungkin masih belum kepikiran benar olehku siapa yang kelak akan menjadi pendamping hidupku. Tiba-tiba aku teringat akan Rotua, apakah dia akan datanng reuni ini. Aku sangat berharap bisa bertemu dengannya. Banyak hal yang ingin aku ceritakan.Tentang kisah perjalanan kami selama 10 tahun ini sampai cerita-cerita lama kami di asrama yang pastinya akan sangat menyenangkan sekali..

"...ahh aku merindukanmu temanku..", ucapku dalam hati.

(continue to the next part....)
                                            
0 komentar

STORY OF RANCABADAK TO RANCABUAYA FK UNPAD 2011 Part #1

Pengabdian masyarakat menjadi salah satu ajang bagi mahasiswa kedokteran untuk mengaplikasikan langsung ilmu yang sudah kami dapat dari proses kuliah yang kami jalani. Pengabdian masyarakat yang kami lakukan meliputi Balai Pengobatan gratis, Operasi bibir sumbing dan katarak gratis serta rapid survey pendataan keadaan kesehatan di tempat tersebut. Well, for the review, you can read it here or here

Posting ini sudah saya susun lebih dari 3 minggu yang lalu, tapi karena koneki internet ya Aigoo... Parah... Saya baru dapat mempostingnya sekarang. Well this is the first part. The second pard is still underconstruction together with the photos i'll give to you..


STORY of RANCABADAK TO RANCABUAYA

Well, saya masih saja merasa sedih kalau disinggung-singgung hal itu. Tapi ya sudahlah mungkin memang bukan jalan saya untuk berkarya disana. Saatnya berkarya diluar. Bukankah akan terlihat lebih baik saat kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan, namun diluar hal yang kita inginkan tersebut kita mampu berkarya dan berbuat lebih daripada apa yang kita rencanakan saat kita on the way mencapai ambisi awal kita. Hehehe

Bukan sembarangan saya membuat kalimat-kalimat pengakuan diatas. Memang seperti itulah perasaan saya saat ini. Saya ingin membuktikan bahwa saya mampu melakukan yang lebih baik lagi kedepannya. Terutama berkarya dilingkungan kampus saya FK UNPAD terlebih angkatan saya 2011 STATERA. There still so many ways to go to Rome, isn’t it?.

Di postingan kali ini saya akan menulis mengenai pengalaman saya selama mengikuti program pegabdian masyarakat yang diselenggarakan oleh FK UNPAD. Temanya “From Rancabadak to Rancabuaya”. Weittss… keren gak tuh, tapi lebih kerenan acaranya. Banyak pengalaman yang saya dapat dari acara itu. Selain menambah kemampuan medis saya, kegiatan kali ini juga menambah keakraban saya dengan teman seangkatan saya yang reguler, KPBI, Twinning maupun dengan dokter-dokter spesialis. Mantap gak tuh…

Pengabdian masyarakat tahun ini tergabung dalam kegiatan tahunan FK UNPAD yang diperuntukkan bagi para mahasiswa baru diploma, sarjana, maupun spesialis. “SUPER CAMP” yang sekiranya dilaksanakan sekitar bulan november 2011 ini, terpaksa ditunda oleh karena berbagai hal termasuk karena cuaca yang kurang mendukung (seperi kata Prof. Tri, “…jalanannya licin dan medannya berbahaya kalau didatangi saat musim hujan begini”). Jadilah supercamp tahun ini dilaksanakan bulan Juni 2012. Namun supercamp tahun ini dikemas dalam bentuk yang berbeda. Kalau tahun sebelumnya supercamp adalah kegiatan yang bentuknya berupa camping bareng didaerah Situ Lembang, Jawa Barat dengan tujuan bersenang-senang dan mempererat hubungan antar sesama mahasiswa baru maka supercamp tahun ini disusun dalam bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan sasaran masyarakat yang ada di daerah Rancabuaya di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Wah,tapi jangan salah, justru kegiatan ini bisa sekaligus digunakan untuk mempererat dan ajang bersenang-senang. Supercamp yang bertema “From West Java to The World for The Global Health” ini berlangsung selama 3 hari 2 malam dari tanggal 29 Juni sampai 1 Juli 2012 dengan sejumlah kegiatan diantaranya :

- Balai Pengobatan Gratis
- Pemeriksaan Ibu Hamil
- Penyuluhan Gizi Sehat Dan Kehamilan Resiko Tinggi (resti)
- Rapid Survey kondisi kesehatan masyarakat
- Operasi Katarak Gratis
- Operasi Bibir Sumbing Gratis, dan
- Kegiatan bersama seluruh civitas akademika FK UNPAD.

Superamp kali ini juga terasa istimewanya karen tidak hanya dilaksanakan di satu tempat saja, tapi dilaksanakan di 6 desa secara serentak yaitu desa Purbayani, Cimahi, Indralayang, Sukarame, Caringin dan Samudera Jaya.

Hari I 29 Juni 2012
Hari pertama kegiatan ini diisi dengan perjalanan panjang menuju Rancabuaya (A really long way to Rancabuaya -_-). Seluruh peserta diperintahkan untuk berkumpul dikampus FK UNPAD sejak pukul 06.00. sampai di gedung A.6 FKUP, peserta yang datang diminta untuk mengisi absensi serta melihat daftar bus yang akan digunakan nantinya. Well, perjalanan ke Rancabuaya ditempuh dengan bus berkapasitas 30 orang selama ± 8 jam melalui jalan darat. Dan karena jumlah peserta yang ikut sekitar 700 orang, kami pun dibagi menjadi 30 an bus. Penulis sendiri mendapat bagian tinggal didesa Samudera Jaya dan Bus 31. Sesudah mendapatkan bus, kami pun diperintahkan naik ke bus. Bukannya berangkat, kami malah harus menunggu para dokter PPSD yang baru datang dari Bandung. Jadilah perjalanan yang seharusnya dimulai pukul 06.30 baru dimulai pukul 08.30.
Sepanjang perjalanan, saya banyak tertidur (bahkan baru saja bus berangkat, saya sudah nggak sadar apa-apa (ᴗ_ᴗ)) dan terbangun saat sudah setengah perjalanan. Yang saya ingat hanyalah kami sudah masuk ke daerah Garut Selatan yang artinya sudah mau sampai di Rancabuaya. Kami langsung disambut dengan hamparan laut yang sungguh sangat indah. Bagi saya yang memang jarang melihat laut ini, pemandangan ini menjadi pemandangan yang dashyat. Daerah ini mirip dengan daerah Sibolga ditempat tinggal saya di Sumatera. Laut yang berbatasan dengan pegunungan memberikan pemandangan yang sangat unik. Bahkan teman saya mengatakan baru kali ini dia melihat pemandangan laut yang berbatasan dengan sawah. Biasanya pohon-pohon bakaulah yang menjadi batasnya.

Sesampainya di desa Samudera Jaya, kami berkumpul dirumah kepala desa Samudera Jaya. Disana kami dibagi berdasarkan rumah tinggal kami. Ya, kami akan tinggal dengan sistem Live In yang artinta kami akan tinggal di rumah masyarakat sekitar,  hidup bersama-sama dengan mereka selama 3 hari kedepan dan pemilik rumah menjadi orangtua asuh kami. Berhubung Desa Samudera Jaya merupakan desa yang masih baru mekar tahun 2010, rumah-rumah yang ada disana belum begitu banyak sehingga kami di-merge menjad beberapa rumah dari awalnya 34 rumah. Saya pun berbagi rumah dengan 30 orang lainnya. Jumlah yang fantastis memang mengingat rumah yang kami tempati tidaklah seberapa besarnya. Tapi kami menikmati proses ini semua. Anggota rumah saya terdiri atas 13 orang mahasiswa S1 dan 17 orang dokter mahasiswa PPDS.

Hari pertama pun hanya diisi dengan kegiatan mandiri di rumah tinggal masing-masing. Begitu tiba dirumah tinggal, hal pertama yang tersirat dibenak saya ialah rumah ini snagat mirip dengan keadaan di kampung saya. Dimana rumah sebagian besar terbuat dari kayu dan pemandangannya persawahan. Yang unik dari tempat tinggal kami yaitu orang tua kami punya 3 rumah yang terpisah. Jadilah kami semua bebas berpindah-pindah. Namun rumah favorit kami yaitu rumah yang terletak di atas yang berupa café dengan saungnya yang terbuka. Di saung ini pulalah kami akhirnya tidur selama 2 hari kedepan.  Fasilitas sederhana (dari 3 rumah, hanya ada 1 kamar mandi didalam, sisanya ada diluar terbuat dari bambu dan langsung beralaskan kolam ikan dibawahnya) membuat dan memaksa kami untuk bersyukur dari keadaan itu, dan we are truly gratefull that we can get this kind of home to be lived. Bersyukur kita masih punya rumah untuk ditinggali malam ini, bersyukur dengan orangtua asuh yang baik, bersyukur dengan makanan enak yang kami dapatkan malam itu (ikan bakar yang enak dengan sambelnya yaang sangat nikmat), bersyukur dengan pemandangan yang luar biasa indah yang bisa kami dapatkan hanya dengan duduk di depan rumah (kabarnya desa lain berada cukup jauh dari pantai). Sungguh satu hari itu hati saya penuh dengan rasa bersyukur bisa mendapatkan pengalaman ini. 
Jumat, 20 April 2012 0 komentar

Power of the dream

Mimpi siang tadi benar-benar terasa nyata, tidur siang yang jarang bisa saya lakukan ternyata memberi dampak besar siang ini. Well, the dream I dreamed this afternoon really moved me.

Cerita tadi memang harus di share di blog ini, walaupun tadi tertunda karena harus tes fisik AMP buat susulan kemaren dan nyempatin diri dukung STATERA atletik (emas woyy... emas... anak cewe larinya cepet bet, kalah dah gue ma Diayana (y)) sayaharus nyempetin nulis mimpi saya tadi sebelumpergi lagi nonton volley STATERA (another gold)

Well, mimpi itu simpel, orang bilang cuma bunga tidur yang kadang gak perlu terlalu dipikirin.. Cuma kalo kamu mimpinya jadi dokter, trus lulus dengan nilai yang memuaskan dan ternyata bisa kembali ke YASOP buat mengabdi jadi dokter disana selama beberapa tahun. Setelah itu lanjut ke spesialis yang dalam mimpi itu gag jelas apa but it's okay dan akhirnya semuanya selesai, gue balik lagi ke kampung dan mengabdi di sana.

Mimpi ini seperti mewujudkan hal-hal  yang jadi keinginan saya selama ini (mimpi canggih bener..)

1. Mengabdi lagi di Yasop
Saat nulis blog ini, saya sambil liat-liat facebook dan ketemu foto angkatan XX YASOP pelepasan dari asrama. Kinda exciting to know, other soldiers of YASOP are ready to battle. Dan sebagai salah satu bagian dari itu, saya selalu merasa banyak hal yang harus saya lakukan untuk membalas semua itu. Mungkin cara yang paling bener dari saya ya dengan mengabdi lagi nantinya ke sana dengan ilmu yang udah saya dapatkan di kuliah ini. Mimpi yang dah kepikiran dari masa SMA dulu. Pokoknya harus ada yang bisa saya lakukan untuk almamater ini dan bapak TB, ya mungkin yang bisa saya lakukan dengan mengabdi di sana. Alumni-alumni yang sekarang sedang ada di sana dan berusaha memajukan asrama mungkin dulunya punya mimpi yang sama dengan saya dan mereka bisa. Sudah sangat banyak hal yang saya daptkan dari YASOP, my life changed and my emptiness fulfill, now it's time to pay them all.

2. Mengabdi di huta
Nah ini dia yang lebih oke lagi, sering saya bilang ke teman-teman saya di sini, "gue gak prioritasin buat PTT ke tempat-tempat yang mungkin jauh di Timur indonesia sana, bagi gue, tamat, kembali ke kampung gue, itu udah PTT banget, banyak hal yang masih harus dibenahi di kampung sana". Wkwkwkwk agak-agak aneh memang, but that's true, kalau jauh-jauh ke timur nyari tempat yang tertinggal layanan kesehatannya buat mengabdi di sana, bagi saya, kampung saya di Sipultak-Pagaran sana masih sangat membutuhkan layanan kesehatan yang memadai. 

this dream maybe a picture of my future from God, now let's reach it and fight. 

<nonton volly lagi... udah diteriakin dari bawah...>



....It is the power of the dream that bring us here...
-The Power of the Dream-
Rabu, 25 Januari 2012 1 komentar

Kenapa milih jalan ini ya?

Hampir enam bulan jadi mahasiswa, sampai sekarang ada satu pertanyaan yang bahkan masih belum bisa saya jawab dengan pasti.
Jumat, 20 Januari 2012 0 komentar

Liburrr.....liburr....

Akhirnya UAS selesai..... Yeaaahhhhhhh.... Sungguh perjalanan panjang (-iya, panjang banget memang-), 3 minggu yang gak terasa sekarang udah berakhir aja, masih keingat perjuangan selama 3 minggu kemaren,
Sabtu, 14 Januari 2012 0 komentar

ALONE

The best way for living is by living as your own self, not as another person whom you might think better or greater than you...

Malam Friday the 13th ditutup dengan nonton film horror (perfect match for friday the 13th....... XD). Judul film itu sendiri ALONE, yang awalnya sempat membuat saya bingung akan apa maknanya, but this film try to tell us something in our life, as what i write before, living as our own self.
Senin, 09 Januari 2012 0 komentar

Things what we called as faith

My beloved friends... I wanna share a classical chat about faith.. If you ever read this, just read it once more.. Deal with that?
0 komentar

Why life doesn’t go that easy


Bulan-bulan UAS datang juga, bulan dimana aku bakal belajar habis-habisan sampaimejret sambil dalam hati terus menangis, “kenapa gue gak belajar dari dulu” atau “kenapa gue gak cicil dari dulu semua slide sampah ini

Tapi bagaimanapun, ujian tetap datang dan gue cuma bisa sabar dan tenang menghadapinya.
Nah yang beda adalah ujian yang dilaksanakan di kampus ini,
Jumat, 06 Januari 2012 0 komentar

Count on me


This song is kinda nice song, easy listening and understanding. The music that simple make it more interesting for you to hear..

COUNT ON ME
By: Bruno Mars

If you ever find yourself stuck in the middle of the sea,
I'll sail the world to find you
If you ever find yourself lost in the dark and you can't see,
I'll be the light to guide you

Find out what we're made of
When we are called to help our friends in need

You can count on me like 1 2 3
I'll be there
And I know when I need it I can count on you like 4 3 2
And you'll be there
Cause that's what friends are supposed to do, oh yeah

Wooooh, Wooooh
yeah Yeah

If you toss and you turn and you just can't fall asleep
I'll sing a song
beside you
And if you ever forget how much you really mean to me
Everyday I will
remind you

Ohh
Find out what we're made of
When we are called to help our friends in need

You can count on me like 1 2 3
I'll be there
And I know when I need it I can count on you like 4 3 2
You'll be there
Cause that's what friends are supposed to do, oh yeah

Wooooh, Wooooh
Yeah Yeah

You'll always have my shoulder when you cry
I'll never let go
Never say goodbye

You can count on me like 1 2 3
I'll be there
And I know when I need it I can count on you like 4 3 2
You'll be there
Cause that's what friends are supposed to do, oh yeah

Wooooh, Wooooh
you can count on me cos' I can count on you


Rabu, 04 Januari 2012 1 komentar
Kenapa susah banget mengerti semua pelajaran ini???
 
;