Kamis, 09 Januari 2014 0 komentar

Volunteer Doctors and my life

Ini cerita waktu zaman-amannya gue baru lulus jadi anggota volunteer doctor, sebuah organisasi kerelawanan, agak lebay sih, tapi yasudah posting saja. hahha

Saya itu seorang penikmat. Bukan penikmat yang itu. Tapi saya selalu menikmati interaksi dengan orang lain, saya sangat-sangat menikmati bisa bicara dengan orang yang ga saya kenal dan pembicaraan itu berjalan baik. Saya sangat menikmati saat ada senyum tulus yang diberikan kepada saya dari hati yang dalam saat saya hanya melakukan suatu hal yang kecil banget yang bahkan ga berguna banyak. Saya senang saat melihat orang lain senang dan merasa hidupnya masih ada dan masa depannya masih terlihat jelas. Intinya saya suka berinteraksi dengan orang lain. Tapi saya bukanlah orang yang mudah untuk memulai pembicaraan dengan orang lain. Ya saya sangat pemalu dan perasa. Pikiran "ah, nanti pembicaraannya ngebosenin, atau kalau dia lagi ga mau bicara gimana ya?" selalu ada saat saya mau memulai pembicaraan. Itu pula yang membuat saya ga penah betah berada cuma berdua saja dengan orang yang belum terlalu dekat dengan saya. Karena saya pasti akan memilih untuk diam dan menikamti keadaan itu. Saya ga tahu harus memulai pembicaraan darimana dan apa yang harus dilakukan.

Saya suka sekali jalan-jalan. Bukan traveling walau saya juga sangat suka dengan hal itu ataupun backpacking. Ya saya suka saat-saat dimana saya bisa sendiri dan melihat keadaan disekeliling saya sendirian. Untuk hal ini saya selalu melakukannya dengan pergi ke Bandung sendirian kemudian saya "jalan-jalan" sendirian tanpa arah. Ya jalan-jalan karena memang saya melakukannya dengan berjalan kaki. Saya akan mengunjungi toko-toko yang belum pernah saya masuki, dari mall ke mall (well, naik kendaraan umum) cuma untuk "jalan-jalan" saja. Saya suka keadaan dimana saya bisa sendiri memperhatikan orang-orang yang sibuk dan saling berkawan disekitar saya. Saya bahkan sangat suka untuk hanya sekedar naik travel ke Bandung tanpa tujuan. Ya saya sangat suka saat-saat saya duduk di dalam travel dipinggir dekat jendela sambil menikamti pemandangan yang sama. Saya suka kelur masuk gang-gang kecil di bandung ataupun di jatinangor sendirian sambil melihat-lihat kehidupan yang ada di sana. Memang aneh jalan-jalan sendirian, tapi disaat-saat seperti itu saya bisa berpikir lebih banyak. Saya bisa menikmati lebih banyak dan saya bisa belajar lebih banyak dari apa yang saya lihat, apa yang saya alami. Berbahaya mungkin tapi ya karena saya suka tetap saja saya lakukan. 

Kedua hal ini adalah beberapa faktor yang mungkin dulu membuat saya memilih untuk menjadi seorang dokter. Ya saya suka membantu dan melayani orang lain. Entah apa nama rasanya tapi sangat nikmat saat-saat saya berinteraksi dengan orang lain. Ya seperti yang saya bilang, saya sulit memulai pembicaraan. Dan dengan menjadi dokter, semua orang yang datang tentu saja akan berbicara dan berbicara kepada saya. Haahaha. Saya juga memilih unutk menjadi anggota Volunteer Doctor, sebuah organisasi kerelawanan. Mengapa saya memilih relawan, ya karena saya memang tidak pernah memikirkan apapun dari orgaisasi ini, cukup menjadi relawan saja. Berbuat banyak dan menjadi berkat bagi orang lain. Nikmat sekali. Disini saya banyak melakukan bantuan medis atau pun hanya sekedar mengecek status kesehatan mahasiswa yang hendak melakukan kegiatan fisik yang cukup berat. Kadang kami juga turun dan membantu ketika ada bencana alam. Sedikit memang, tapi yang sesuai dengan kesukaan saya. dan saya suka sekali dengan kegiatan kegiatan seperti ini. Banyak jalan-jalan ke tempat-tempat baru juga. Lengkap bukan pemenuhan kepuasan saya??. Hahaha

Saya sendiri sudah bermimpi kalau saya nantinya adalah dokter yang lebih banyak bekerja diluar rumah sakit. Lebih banyak terjun langsung ke masyarakat. Lebih banyak berbuat hal kecil yang menjadi suatu berkat yang besar. Gue sering sekali diketawain teman-teman kuliah gue saat gue bilang kalau sampai sekarang gue belum kepikiran mau ngambil spesialis apa atau kapan akan ngambil spesialis. Temen gue ada yang sampai kepikiran banget dan taku aklau dia nanti akan jadi ketuaan kalau harus mbil spesialis dan ga sempat kerja, ga sempat ngumpulin duit bla..bla..bla.. Tapi gue emang orang yang aneh. Gue selalu bilang kalau gue sendiri ga perduli mau bisa sekolah spesialis umur 30 an atau mau spesialis apa. Karena memang gue kurang tertarik. Gue lebih tertarik berada di pedalaman Flores atau pulau mana di Indonesia Timur sana dan memulai jadi berkat buat orang lain sekaligus meemuaskan jiwa penikmat gue. Hahahaha. Ya mungkin gue akan ambil spesialis tapi ga spesialis yang besar-besar, mungkin suatu bidang kecil yang masih dibutuhkan masyarakat dan bisa gue amalkan dengan murah dan mudah. Hal lain yang paling ga pernah gue pikirin adalah, apakah gue akan hidup kaya atau miskin nantinya. Duh, kalau bakal kaya ya semua ada di tangan Tuhan. Gue ga pernah mikir sama sekali akan berapa penghasilan gue nanti. Mendapat hak sih penting dan akan gue lakukan untuk memenuhi kehidupan gue dan anak istri #eh gue nanti. Tapi untuk takut tidak punya duit dimasa depan nanti, well burung pipit kecil ditaman aja dipelihara Tuhan, masa gue yang besar gini ngga. Gue berprinsip kekayaan itu akan datang seiring dengan kita bekerja lebih giat, berkarya lebih banyak, berserah lebih tulus sama Tuhan. Ya tapi cuma satu hal yang gue takutin, saat gue kehilangan semua sense gue dan berubah menjadi seorang yang money-oriented atau patient-oriented. Yah... semoga saja tidak... hahahah

Volunteer doctor memang baru berdiri beberapa tahun dna belum terlalu terdengar ke dunia nasional. Tapi percayalah, sudah banyak dampak yang dilakukan organisasi ini. Anggotanya bukan hanya para calon dokter seperti saya. Tidak menutup kemungkinan untuk siapapun bergabung dari latar belakang pendidikan manapun. Yang penting memiliki hati dan rela untuk mengabdi. Volunteer Doctor....Siap Mengabdi... Jargon yang sesungguhnya saya sangat suka sekali. Semoga kami bisa terus mengabdi dan memberi yang baik untuk masyarakat...
0 komentar

Happy New Year

Hai lagi... Oke udah lama banget ga muncul dan nge-post sesuatu, sampai-sampai si teman setutor yang katanya baca blog ini nanya-nanya kapan gue akan update lagi blog ini. Well, life has been so hard this semester *gapenting... banyak kegiatan yang harus diikuti dan banyak hal-hal yang harus diurusi. Mungkin saya gak sehebat teman-teman yang berkarya di birokrasi fakultas a.k.a PH dan HIMA. Bukan karena saya ga mampu, bukan.. Tpia saya cuma ga suka dengan segala sesuatu yang berbau birokrasi bla...bla..bla... rapat berjam-jam, memikirkan program-program, evaluasi dll. I'm a free minded person. Ga suka berdiam diri melakukan hal yang menurut saya membosankan walau sebenarnya berguna buat banyak orang. Berguna banget malah buat para mahasiswa ya termasuk saya sendiri. Tapi ya mau bagaimana lagi, hati gak bisa dipaksa untuk suka sesuatu kalau memang kita gak suka. Jadilah saya gak pernah gabung dengan organisasi begituan.

Sekarang gue udah semester 5 yang artinya 2 semester lagi menuju kehidupan indah di rumah sakit sebagai ko-a~~...tiiiiitttt... hahaha, artinya saya juga sudah harus memulai suatu proses penting ga penting tapi mengatur kelulusan saya dari kampus tercinta ini yaitu TA atau Tugas Akhir atau skripsweet. Jujur saya sampai sekarang masih galau dengan keadaan skripsi saya. Judul yang belum jelas ditambah lagi dengan saya yang super non-research person sampai-sampai ga ngerti sama sekali dengan yang namanya metode penelitian, latar belakang atau apapun itu. Saya udah bolak-balik ke perpustakaan buat lihat contoh skripsi kakak kelas (well, sebenarnya ga boleh. Bisa-bisa hasil kita ga orisinil hasil pemikiran kita) yang mirip dengan topik saya. Tapi ya tetap saja ga ngerti. Emang dasar saya ga ngerti kali dan ga bakat jadi peneliti yang kerjanya bikin laporan-laporan dan jurnal kali ya. Ya sudahlah kita lihat saja kedepannya bagaimana dan semoga skripsweet ini bisa selesai tepat waktu. 

Saya ga mau terlambat lulus kuliah hanya karena tugas 3-4 sks ini. NBSS (Sistem saraf dan Psikiatri) yang 10 sks aja lewat, masa yang ini ga lewat sih. hahaha... tapi jujur saya takut sekali. Ya mungkin karena TA ini bukan hanya sekedar baca buku LILY nya jantung atau Braunwald's nya Paru trus bisa ujian MDE. TA ini juga butuh kesabaran karena kita seperti membangun dari awal. Membangun dari sebuah judul yang hanya satu atau dua kalimat jadi sebuah karya tulis yang bisa berpuluh-puluh lembar. TA juga ada aturan penulisannya, bukan seperti SOOCA yang ga ada aturan penulisan dan penyusunan atau presentasi nya. Haha. TA punya buku panduan penulisan TA sendiri yang mengatur mulai dari jenis dan ukuran font sampai penyajiannnya jadi sebuah buku. Hikss... Yang terakhir yang memberatkan gue adalah skripsweet itu mengharuskan kita rajin-rajin cari jurnal, nyusun paragraf demi paragraf dari banyak jurnal yang kita susun sendiri lalu dianalisa hingga menghasilkan sebuah kesimpulan apakah penelitian kita mendukung rumusan masalah yang kita ajukan atau malahan menolak hipotesis kita.. Huahahahaha. Baca jurnal banyak-banyak sih hayu aja. Nyari jurnal dari internet, ugghh I'm the worst. Sebagai orang yang sangat gaptek bahkan pakai Google buat cari LI aja kesusahan, nyari jurnal yang bagus itu kaya nyari sesuatu yang sangat kecil di dunia maya yang besar ini. Seringkali ketemu jurnal yang bagus eh berbayar, eh ga bisa di download. Ada banyak teman-teman yang nge-hack jurnal sampai akhirnya dapat jurnal berbayar secara gratis. Saya? Nge-Crack IDM biar ga trial 30 hari aja perlu minta bantuan orang lain. Hiks lagi. Tapi ya harus semangat ngerjain skripsweet yang kaya mau melahirkan anak sendiri ini. Wish me luck.

Anyway, sekarng lagi ujian akhir semester 5, setelah ini saya akan masuk ke semester 6. It means two more semesters until we get that title. Sigop Elliot Parsaulian Lumbantoruan, S.Ked. Well dengan gelar itu masih dianggap ga bisa apa-apa sih kalau didunia kedokteran. Tapi ya lumayan lah buat nambah nama empat karakter. Haaha kurang panjang apa lagi nama saya. Biarin aja, merusak segala urusan administrasi dunia ini. Hhahaha. 

Dari tadi gue ketawa mulu? hahahah. Iya gue lagi senang. Senang banget. Banget dan banget. Senang dengan apa yang udah bisa gue lakukan selama satu semester ini. Senang karena gue masih punya 2 semester lagi untuk berbuat lebih banyak lagi di kegiatan yang gue ikuti (Akan gue post di postingan berikutnya). Senang karena bisa nyampe ke tahun 2014 dan gue masih bisa tulis mimpi-mimpi dan target yang harus gue capai di tahun 2014 ini. Intinya gue lagi senang banget dan bersyukur banget. Salah satu moodboosternya ya si SOOCA itu. Ujian yang bagaikan russian roulette itu. Choose the right card, your life and 18 sks is safe but if you ended up choosing the wrong card, well maybe this is just not your time to get a high score. Try it again next 6 months and it means you have to give an extra work for MDE. 

Saya nemu satu motto yang cocok banget gambarin SOOCA itu apa. "KIAMAT IS SOMETHING, SOOCA is nothing. Well sebenarnya sooca itu nothing kalau dibandingin dengan hal-hal besar yang ada di hidup kita. Tapi adrenalin SOOCA itu emang tinggi banget dan itulah yang membuat SOOCA itu spesial.

Dan kenapa gue baru nulis sekarang, karena gue baru thun baru kemaren. Yeaaaahhhh.. Tahun baru FK UNPAD 2011 memang ketunda setahun melebihi tahun baru Russia. Ya karena SOOCA memang baru selesai kemarin. So Happy New Year.. 


 
;