Sabtu, 14 Januari 2012

ALONE

The best way for living is by living as your own self, not as another person whom you might think better or greater than you...

Malam Friday the 13th ditutup dengan nonton film horror (perfect match for friday the 13th....... XD). Judul film itu sendiri ALONE, yang awalnya sempat membuat saya bingung akan apa maknanya, but this film try to tell us something in our life, as what i write before, living as our own self.

Film ini menceritakan tentang Pim, wanita karir yang hidup di Korea bersama kekasihnya Vee, hidup yang berkecukupan dan bahagia ternyata memiliki masa lalu yang cukup tidak mengenakkan. Well, that night, Pim dapat kabar kalau ortunya terkena stroke and they have to go to Thai to see her mother. Disini awalnya penonton bisa tahu karena terungkap dan kita bisa tahu bahwa ternyata dulunya Pim adalah anak kembar istimewa, karena dia dan saudara kembarnya Ploy adalah anak kembar golongan kembar siam, yang arti awamnya memiliki bagian tubuh yang saling berdempetan satu sama lain, and they got it on their stomach.

Poorly, Ploy died as the surgery for separating them were done. And Pim live as herself until now. During her time in Thai, Pim ngerasa kalau dia kembali didatangin oleh bayang-bayang adikknya yang udah meninggal, film ini didominasi oleh cerita panjang bagaimana Pim berjuang melawan ketakutannya akan arwah Ploy.

Sedikit cerita tentang Vee, suami Pim ini adalah penderita Diabetes yang butuh suntikan insulin setiap beberapa jam, dan pertemuan mereka berdua terjadi di rumah sakit yang merawat keduanya. Can you imagine loving someone that has their twins stick with herself which means they always go everywhere together? Ya, ketebak banget bahwa ternyata Ploy juga mencintai Vee yang mencintai Pim (@_@). Ceritanya berlanjut sampai ke keadaan Ploy yang cemburu berat dan memancing perkelahian dengan Pim. Dan ini berakhir dengan Pim yang memutuskan untuk berpisah tubuh dengan Ploy melalui operasi. Ploy tentu saja tidak setuju karena dia masih ingin hidup dengan Pim sampai selamanya.

Nah, the best thing about this film is the unpredictable ending, malam dimana Pim harus tinggal sendirian dirumah sedangkan Vee pergi melihat ibunya Pim di Rumah sakit, membuka suatu rahasia, bahwa ternyata Pim adalah Ploy (nah lo???) dan yang meninggal itu adalah Pim. Vee yang mengetahui kenyataan ini langsung menuju ke kuburan Ploy dan melihat nisannya yang ternyata benar bertuliskan nama Pim. Vee tentu saja merasa terkhianati dan dibohongi selama ini karena ternyata ia menikahi dan hidup bersama orang yang tidak dia cintai. Yang lebih parah lagi, Pim sudah meninggal sebelum pemisahan (jreng...jreng....jreng), Ploy killed her as she tried to make their body separated and Pim would get Vee. Then Ploy lived by using Pim as her identity, and got everything that Pim used to get especially Vee. Film ini diakhiri dengan perkelahian Ploy dan Vee (yang menurut saya jauh lebih menegangkan daripada cerita horrornya.. -___-). Ploy mati di rumah yang dulu ia tinggali bersama Pim sewaktu masih kecil dan Vee pun selamat.

Okay, that was good film, but things that I want to share to you, 
1. Can you imagine that you live as another person? 
Saya sekarang sudah hidup selama 18 tahun, memakai nama Sigop Elliot Parsaulian dan karena saya lahir di keluarga Lumbantoruan, ditambah embel-embel Lumbantoruan di belakangnya. Saya sudah dapat berkat selama 18 tahun sampai hari ini, kuliah di fakultas Kedokteran yang banyak orang idam-idamkan, punya banyak teman dan mendapatkan pengalaman yang banyak dari masa SMA saya di Yayasan Soposurung. Saya adalah anak kedua dari 5 bersaudara, suatu hari saat saya pulang ke rumah, saya mendapat kenyataan bahwa ternyata dulunya saya adalah anak kembar (okay, cerita ini agak berbeda dengan cerita d atas, tapi ada kesamaan kejadian...), kembaran saya bernama S_ _ _ _ _ apalah itu, dan ternyata dia meninggal sewaktu operasi pemisahan kami, What a horrible? yang lebih seremnya lagi, ternyata nama saya bukan Sigop (arrrggghhh...), tapi saya adalah si S _ _ _ _ _ itu, namun karena orang tua saya lebih menyayangi Sigop, saya yang selamat di operasi itu live by pretend my self as i am Sigop altough I am S _ _ _ _ _, mengerikan banget gak sih, kalau ternyata kamu harus hidup dibawah bayang-bayang saudaramu yang lebih disayang atau in this film case, lebih disukai oleh cowok yang kamu juga sukai, lebih cantik atau apapun itu.

Yang jadi pertanyaan ialah, if you have that kind of life, will you continue your life as your original name S _ _ _ _ _ or will continue pretend your self and the people around you that you are Sigop instead that you are S _ _ _ _ _?

2, Kamu mencintai orang yang salah selama ini.
Kalau kamu hidup sebaga Vee, sedih banget gak sih, ternyata yang kamu cintai dan suka selama ini bukanlah orang yang sebenarnya, dan kamu diberitahu bahwa ternyata orang yang kamu cintai sudah mati, dan yang hidup dengan kamu sekarang adalah kembarannya. Pertanyaan yang sama ialah, Will you stay to like her walaupun dia bukanlah orang yang sebenarnya? atau malah berbalik menjadi sangat membencinya dan menyesali apa yang telah kami alami selama bertahun-tahun bersama dia?

Dan film ini juga menjawab apa arti dari cinta itu sebenarnya. Bukankah cinta itu akan membuat Vee mampu merasakan mana Pim yang asli atau Ploy, film ini menceritakan bahwa ternyata cinta itu juga bisa tumbuh seiring dengan kebersamaan yang dilalui setiap hari. Ploy berhasil menjadi Pim walau mungkin awalnya dia harus berusaha keras untuk mengubah kepribadiannya menjadi Pim, namun seiring berjalannya waktu, usaha Ploy berhasil, Vee mengira Ploy adalah Pim, dan Ploy sendiri sudah terbiasa untuk berperilaku sebagai Pim. Jalan Ploy kedepan pun menjadi lebih mudah.

Apapun itu, kalau memang kamu selama ini hidup dengan diri dan identitas kamu sendiri, then live as your own self, jangan pernah berfikir untuk menjadi orang lain untuk mendapatkan apa yang kamu sukai. Appreciate your life and let your destiny walk and brng you to you life pathway, never try to pretend your self  beome other person better or greater. Sesungguhnya setiap orang punya hidup sendiri... 

0 komentar:

Posting Komentar

 
;